Rabu, 22 Juli 2009

Untuk Teman Kita

Untuk Yayan Abubakar, teman kita tercinta, semoga cepat sembuh. Keep your spirit, keep your smile.

MUBES V Fomasi

Tanggal 16-17 Mei 2009 lalu telah diselenggarakan Mubes V FORMASI (Forum Mahasiswa Sila) Jogja yang berlokasi di Wisma Hastorenggo II, Kaliurang, Jogja.

Acara ini dihadiri oleh perwakilan forum-forum organisasi daerah Bima-Dompu, seperti KEPMA Bima, IKPMD Dompu, Naganuri, Forkasi, Bidom UII, FSMBD, Mandolo, dll. Acara dimulai pada pukul 16.00. Pembicara untuk pembukaan adalah Ibu Aisyah, salah satu sesepuh Bima di Jogja.

Sedangkan sidang pleno dimulai pada pukul 19.00, dimulai dengan Sidang Pleno I, yaitu pemilihan pimpinan sidang. Sidang pleno II yang membahas Tatib berlangsung alot, masing-masing peserta sidang saling mempertahankan argumennya. Silih berganti interupsi menyela sidang. Akibatnya, sidang pun kelar melebihi waktu yang dijadwalkan. Setelah istirahat beberapa menit, kemudian dilanjutkan dengan sidang pleno III, yaitu LPJ (laporan pertanggungjawaban). Masing-masing PH melaporkan tanggung jawabnya. Setelah LPJ diterima, kepengurusan Formasi 2008-2009 dibubarkan dan sidang pleno III ditutup.

Sidang pleno IV dilanjutkan pada keesokan harinya. Selesai acara, para peserta dipersilahkan untuk membakar jagung dan ber-api unggun ria, sebagai salah satu acara 'wajib' di setiap kegiatan yang mengharuskan pesertanya menginap.

Minggu, 17 Mei 2009, pukul 09.00, sidang pleno IV dimulai, meski molor 1 jam dari jadwal. Pembahasan AD/ART, GBHO, dan arah perjuangan tidak terlalu alot dibanding sidang pleno II semalam. Hal ini dikarenakan seluruh AD/ART dan GBHO yang dibahas tidak terlalu berbeda dengan Mubes yang lalu.

Setelah sidang pleno-sidang pleno selesai, akhirnya acara yang paling ditunggu oleh seluruh anggota Formasi datang, yaitu pemilihan Ketua Formasi untuk periode 2009-2010. Sesuai Tatib, setiap peserta mengajukan 1 nama bakal calon dan bakal calon yang memperoleh 3 suara berhak menjadi calon. akhirnya muncul 3 nama, Ady Irawan, Indra Pramana Putra, dan Sulha. Mereka bertiga pun harus mengikuti seleksi, yaitu kemampuan baca Al-Quran dan seluruh calon mampu melewati ujian ini.

Namun, saat diminta pernyataan kesediaannya, 2 orang calon mengundurkan diri. Ady Irawan mengatakan bahwa semester depan ia akan mengambil skripsi dan akan lebih mendahulukan tugasnya alih-alih menjalankan roda kepengurusan. Sedangkan Indra Pramana Putra akan mengambil cuti pada semester depan, dan sesuai Tatib, ketua harus berstatus mahasiswa aktif. Sisa 1 calon, Sulha, yang menyanggupi untuk menjadi Ketua Formasi dan akhirnya menjadi ketua baru tanpa voting.

Acara selanjutnya adalah pemilihan Mide Formatur Formasi 2009-2010 dan secara musyawarah seluruh anggota Formasi, terpilih Ali Ahmad Said Al Biruni (Alan), Apridhan Arga Khairi, dan Ady Irawan (salah satu calon yang mengundurkan diri) untuk menjadi Mide Formatur yang akan membantu ketua baru untuk menjalankan roda kepengurusan organisasi.

Kemudian, pemilihan DPO (Dewan Pertimbangan Organisasi) dimulai dengan pemilihan calon. Namun sekali lagi, 3 orang calon mengundurkan diri, karena sebentar lagi akan segera diwisuda. Akhirnya, DPO hanya terdiri dari 2 orang, M. Fatoni dan Mei. Pada pukul 04.30, keseluruhan acara Mubes V FORMASI (Forum Mahasiswa Sila) Jogja ditutup.

Jumat, 15 Mei 2009

Maja Labo Dahu


"TAKUT DAN MALU"

Inilah slogan yang digunakan oleh kota Bima,
MALU, berarti kita harus membangung budaya malu.
malu jika kita salah , malu bila kita tertingal karena malas
TAKUT, takut pada Allah SWT

TIM FUTSAL FORMASI MENGGEBRAK KOMUNITAS BIMA DI JOGJA

Satu agenda besar KEPMA (Keluarga Pelajar dan Mahasiswa) BIMA YOGYAKARTA dari Divisi Olahraga adalah menyelenggarakan turnamen futsal antara forum kecamatan, perkumpulan paguyuban, serta melibatkan keluarga mahasiswa Dompu. Pertandingan yang diadakan pada tanggal 18-19 April 2009 yang bertempat di Planet Futsal jl. Solo, memperebutkan Piala Kepma Bima Yogyakarta dengan jumlah pendaftar sebanyak 13 tim. Kecamatan Sape mengirim dua perwakilan yakni Naganuri A dan Naganuri B, Ncera (Walesia), Bima Kota (MMC, Maja Labo Dahu), Tente (Forkasi), Sila (Formasi), gabungan beberapa universitas (Mandolo A, Mandolo B, Jara daro, dan Ngampi), serta dua tamu undangan Dompu A dan Dompu B dengan pola pertandingan memakai sistem gugur berdurasi 2 x 12 menit.

Hari pertama merupakan babak penyisihan yang mempertemukan tim kuat Mandolo A dengan Ngampi, Naganuri B berhadapan dengan Maja Labo Dahu, Naganuri A menantang Walesia, Jara Daro bertemu Formasi (Forum Mahasiswa Sila), Mandolo B melawan Dompu A, Forkasi mencoba peruntungan dengan MMC, serta Dompu B menunggu pemenang antara Forkasi dengan MMC. Hasil yang sesuai prediksi awal yakni Mandolo A, Maja Labo Dahu, Dompu A, Naganuri A, Formasi, MMC, Dompu B berhasil maju kebabak berikutnya dengan mengalahkan lawanya masing-masing. Dua tim yang dijagokan bakal melenggang mulus sampai final, dipakasa harus saling berjibaku pada perempatfinal yakni antara Mandolo A dengan Maja Labo Dahu. Pertandingan berlangsung ketat, kedua kubu saling melancarkan serangan dan babak pertama berkesudahan 3-1 untuk Maja Labo Dahu. Babak kedua, Mandolo A tidak tinggal diam dengan membalas serangan lawan dan berhasil membalikkan keadaan 3-5, Mandolo A maju kebabak semifinal melawan Dompu A yang dipertandingan lain menghempaskan ambisi Naganuri A. sementara itu semifinal lainnya ditempati oleh Formasi dan MMC.

>

Gengsi pertandingan meningkat pada perebutan tiket final antara Mandolo A berhadapan dengan Dompu A, serta Formasi (Forum Mahasiswa Sila) melawan MMC (Mahasiswa Mpunda City). Mandolo A yang bermaterikan pemain-pemain kelas wahid seakan tidak percaya dengan kesolidan para pemain Dompu A. Babak pertama, Dompu A mengkreasi permainan apik dengan menghasilkan keunggulan 3-1. Kondisi ini membuat Manager Mandolo A (Rian) merubah taktik permainan. Namun mental pemain Mandolo yang telah down membuat racikan strategi tidak berjalan mulus, hasilnya Mandolo A dibombartir dengan skor setengah lusin sampai akhir pertandingan, 6-1 untuk keperkasaan Dompu A. Partai semifinal lainnya antara Formasi dan MMC berlangsung alot. Di awal-awal laga, MMC memegang kendali pertandingan. Merekapun berhasil mengejutkan kipper Formasi yang dijaga Anom pada menit 1, skor berubah bagi keunggulan MMC, 1-0. Ketinggalan satu gol tidak membuat para punggawa Formasi patah arang karna lesakkan kaki seorang Gunawan (Demisioner Formasi) membuat kedudukan imbang 1-1, keadaan bertahan sampai turun minum. Memasuki babak kedua, Manager tim Formasi yang rangkap sebagai pemain, M. Fatoni atau yang biasa disapa Toni, mencoba merubah Strategi dengan menempatkan dirinya sebagai target man dan menarik posisi Gunawan sebagai penyeimbang lini tengah, sedangkan dibelakang berdiri kokoh duet bek M.Natsir (isenk) dan Helmin (mei). Strategi berjalan lancar, akan tetapi kesalahan fatal dilakukan oleh Gunawan yang sengaja menyundul bola dengan tangannya sehingga dia mendapatkan kartu merah. Formasipun mendapat sanksi bermain dengan jumlah pemain 4 orang selama dua menit. Kondisi tersebut membuat permainan Formasi sedikit pincang. Setelah dua menit tanpa keseimbangan jumlah pemain, Chairul Anshari (An) masuk menggantikan posisi lowong tersebut. Masuknya An membuat permainan Formasi lebih hidup dan pertandingan kembali berlangsung ketat. Hingga akhirnya lewat sepakan keras M.Natsir (isenk) dari tengah lapangan, merobek jala MMC, skor berubah 2-1 bagi keunggulan Formasi. Sepertinya kedudukan tersebut akan bertahan sampai selesai, namun dipenghujung laga M. Fatoni (toni) melengkapi penderitan MMC dengan gol cantiknya yang mengecoh kipper MMC, 3-1 bagi kemenangan Formasi.

Perebutan tempat ketiga antara Mandolo A dengan MMC berlangsung tidak sepanas laga sebelumnya. Mandolo A yang menurunkan pemain lapis kedua lagi-lagi menyerah dengan skor cukup telak dari MMC dengan skor 1-4.
Gemuruh supporter dari kedua kubu mengawali keganasan partai puncak antara Formasi melawan Dompu A. secara kualitas dan pengalaman, Dompu A diatas kertas akan meraih hasil maksimal. Secara mengejutkan, Formasi menurunkan Andi Firmansyah sebagai penyeimbang lini tengah dan Indra sebagai penggedor pertahanan lawan, sedangkan posisi Bek dan kiper masih dipercayakan pada pemain sebelumnya.

Kick off babak pertama dimulai, alur serangan dipegang oleh Dompu A. tidak lama berselang, Formasi mencoba mengkondisikan permainan dikuasai sepenuhnya dengan umpan-umpan pendek antar pemain. Keasyikan menyerang, tiga pemain Formasi Indra, Andi dan Nasir terlampau jauh meninggalkan posisinya masing-masing dan meninggalkan Helmin sendirian diposisi sentral Bek. Keadaan ini dimanfaatkan oleh Dompu A sehingga peluang tersebut berbuah gol, Dompu A memimpin sementara. Sadar akan kesalahan, Formasi merapikan permainan. Dengan kecerdikan seorang Indra yang berhasil mengecoh bek lawan, dia berhasil membungkam suporter lawan dengan menceploskan gol indah penyama kedudukan. Riukan pendukung fanatik Formasi menambah kepercayaan diri anak-anak Formasi. Akan tetapi kondisi ini memecah konsentrasi pemain formasi sendiri, kesalahan fatal para pemain Formasi membuat Anom (kiper Formasi) memungut Bola untuk kali kedua. Menyadari kondisi tim yang semakin tertekan, manager Formasi yang rangkap sebagai pemain M. Fatoni (Toni) turun tangan untuk merubah keadaan tersebut. Beberapa detik setelah masuk, keadaan justru semakin parah karena Dompu justru kembali unggul 3-1 memanfaatkan bola mati, hal tersebut ibaratkan gempa tektonik bagi kubu Formasi. Namun, bukan namanya Toni kalau tidak mampu merubah keadaan, dengan gocekan khasnya yang diakhiri dengan tendangan keras kaki kiri berhasil menempakan bola disudut sempit gawang Dompu, skorpun kembali merapat menjadi 3-2 sampai pertandingan babak pertama usai.

Tensi pertandingan semakin memanas memasuki babak kedua. Indra ditarik karena kelelahan dan diganti oleh Andi. Kesempatan ini menjadi ajang pembuktian bagi seorang Andi Firmanyah bahwa ia layak masuk dalam tim inti Formasi. Layaknya halilintar yang sampai kebumi, gol cepat Toni memaksa skor imbang 3-3. Gol tersebut berawal dari kombinasi manuver indah yang diteruskan dengan umpan menawan oleh Andi beberapa detik setelah ia menginjakkan kakinya diatas lapangan. Bak merapi yang memuntahkan laharnya, begitulah sorak para suporter Formasi yang merasa gembira dengan terciptanya gol tersebut. Tahu akan kebangkitan Formasi, Dompu mencoba untuk memperagakan permainan yang lebih menyerang, namun karena ketangkasan dan ketangguhan bek andalan yang tidak pernah lelah yakni Helmin, membuat serangan-serangan Dompu tidak ada apa-apanya dibabak kedua ini. Selain itu kesigapan Anom sebagai penjaga gawang juga turut andil dalam menjaga pertahanan Formasi.

Skor 3-3 membuat suasana semakin tegang, alot dan panas terus menyelimuti partai final tersebut. Keadaan ini membuat Formasi semakin all out dalam melancarkan serangan-serangan yang membahayakan. Alur serangan yang dikembangkan oleh anak-anak Formasi semakin berirama dan Toni menunjukkan skill yang luar biasa pada hari itu dengan melewati bek Dompu dan memudahkan dirinya untuk membawa Formasi unggul 4-3. Seakan tidak puas dengan hasil tersebut, permainan formasi semakin menggila dan menambah kebangkitan semangat juang personilnya. Pertahanan Dompu diobrak-abrik tanpa ampun dan lagi-lagi Toni mencatatkan namanya sebagai pencetak empat gol pada laga final tersebut. Keadaan akhir, Formasi manghancurkan dominasi Dompu yang beberapa tahun terakhir sangat sulit ditaklukkan oleh tim-tim Bima dengan skor 5-3.

Peluit panjang menandai berakhirnya pertandingan tersebut yang disambut dengan suka cita, gegap gempita para supporter Formasi yang membahana memecah ruah lapangan Futsal indoor begitupun juga dengan Ady Irawan yang menjadi pahlawan pada babak penyisihan.
Pada akhirnya, apresiasi selayaknya disematkan kepada Tim Futsal Formasi (Forum Mahasiswa Sila) pada ajang yang bertajuk Turnamen Futsal Piala Kepma Bima Yogyakarta yang berhasil memenangkan kejuaraan tersebut